Saturday, May 9, 2020

Sistem Suspensi Sepeda Motor


Sistem suspensi merupakan salah satu bagian pada chasis sepedamotor yang berfungsi menyerap bantingan, kejutan maupun getaran dari permukaan jalan. dengan tujuan meningkatkan keamanan, kenyamanan dan stabilitas berkendara. Selain itu sistem suspensi juga berfungsi untuk menopang bodi & rangka sepeda motor untuk menjaga letak geometris antara bodi & roda-roda. Prinsip kerja sistem suspensi adalah sebagai berikut :
  1. Pada saat kendaraan melewati permukaan jalan yang tidak rata. Kendaraan akan mengalami kejutan dan getaran yang diterima rodadari permukaan jalan, kemudian kejutan dan getaran tersebut akan diteruskan oleh roda ke sistem suspensi. Pegas suspensi bereaksidengan cara melakukan gerakan mengayun, kemudian dikembalikan lagi (rebound) ke roda, sehingga kejutan dan getaran tidak langsung diterima oleh bodi/rangka.
  2. Setelah kendaraan melewati permukaan jalan yang tidak rata. Gerakan ayunan pegas tetap akan berlangsung beberapa saat walaupun kendaraan telah melewati permukaan jalan yang tidak rata. Keadaan ini akan mengakibatkan pengendaraan tidak nyaman dan berbahaya.Untuk mengatasi hal ini, peredam kejut atau (shock absorber) dipasangkan pada sistem suspensi, dimana peredam kejut akan bekerja menyerap kelebihan ayunan (osilasi) pegas sehingga pengendalian akan terasa stabil. Oleh karenanya, unit sistem suspensi biasanya merupakan gabungan/kombinasi antara pegas dan peredam kejut. 
sistem suspensi sepeda motor
Gambar 1.1 Grafik Getaran
A. Sistem Suspensi Depan

Jenis sistem suspensi depan yang umum digunakan pada sepeda motor diantaranya :
  1. Suspensi Bottom Link/Pivoting Link, jenis ini dipergunakan pada sepeda motor tipe cub (Leading link) dan scooter (Trailing Link) model lama, dan belakangan ini sudah tidak begitu populer. Konstruksi suspensi bottom link dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
 Gambar 1.2 Suspensi Bottom link (Pivot Link)
Keuntungan :
Pada saat pengereman, konstruksi link akan menaikkan bagian depan kendaraan, sehingga gejala kendaraan menukik akibat pengereman dapat diminimalisir.
Kerugian :
  1. Adanya link dan engsel menyebabkan sistem suspensi ini memerlukan perawatan dan pelumasan rutin.
  2. Keausan bushing pada bagian engsel link akan menyebabkan kedudukan roda miring terhadap sumbu geometrinya.
  3. Kurang nyaman digunakan pada kecepatan tinggi maupun offroad.
2. Type Garpu telescopic terbuat dari tabung garpu yang berisi komponen suspensi seperti pegas, peredam dan minyak. Tabung garpu teleskop konvensional dengan satu tabung masuk ke dalam yang lain untuk operasi peredaman. Suspensi Telescopic, jenis ini paling banyak dipergunakan pada sepeda motor cc kecil sampai dengan cc sedang.
Keuntungan :
  1. Tidak memerlukan perawatan ekstra seperti halnya pada system suspensi bottom link.
  2. Kenyamanan dan keamanan pada kecepatan tinggi tetap terjaga.
Kerugian :
Bagian depan kendaraan cenderung menukik pada saatpengereman, sehingga kemungkinan pengendara terjungkal pada saat pengereman mendadak lebih besar.
Gambar 1.3 Suspensi Telescopic
3. Suspensi Telescopic model up-side down, banyak diaplikasikan pada sepeda motor off road dan on road dengan cc besar. Secara prinsip kerja hampir sama dengan suspensi telescopic, hanya saja posisi tabung suspensi dibalik.
Keuntungan sistem suspensi model up-side down adalah konstruksinya jauh lebih kuat daripada kedua jenis sistem suspensi di atas. Oleh karenanya, sistem suspensi model ini sangat cocok digunakan pada sepeda motor off road maupun on road ber-cc besar.

Gambar 1.4 Telescopic tipe Up Side Down

B. Sistem Suspensi Belakang.
Sistem suspensi belakang yang umum digunakan pada sepeda motor menggunakan swing arm pivot sebagai penunjang dan penahan rear axle. Penggunaan swing arm pivot memberikan reaksi yang cepat pada roda untuk bervariasi di berbagai kondisi jalan, disamping itu memiliki kemampuan mengontrol gerakan roda dengan baik sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan berkendara. 
Jenis-jenis sistem suspensi belakang sepeda motor diantaranya :
  1. Suspensi conventional Dual Spring (Damper Type), jenis ini pada umumnya dipergunakan pada sepeda motor on road dengan cc kecil. Jenis ini mempunyai dua spring damper unit yang mendukung bagian belakang frame body dan bagian belakang swing arm. Keuntungan yang dimiliki sistem suspensi ini adalah sangat sederhana dalam proses pemasangannya, serta memiliki sistem dasar yang ekonomis. Kelemahannya adalah sistem ini memerlukan keseimbangan kondisi kerja dari kedua shock absorber. Kerusakan/penurunan kinerja salah satu shock absorber akan menyebabkan sistem suspensi bekerja pincang sehingga membahayakan pengendaraan terutama pada saat kendaraan menikung dengan kecepatan tinggi. 
 Gambar 1.5 Suspensi convesional dual spring
2. Suspensi Monoshock
Sistem suspensi monoshock menggunakan sebuah shock absorber sebagai peredam, sehingga kinerja sistem suspensi menjadi lebih baik dibandingkan dengan tipe conventional dual spring. Sistem suspensi jenis ini banyak digunakan pada sepeda motor off road dan on road kecepatan tinggi dengan CC sedang – besar.
Beberapa model suspensi monoshock diantaranya :
a. Susensi Monoshock Konvensional.
b. Suspensi Monocross.
c. Suspensi Unitrak.

Gambar 1.6 Suspensi Monoshock

Nah. itu tadi penjelasan singkat mengenai sistem suspensi sepeda motor, silakan follow blog ini untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang Sepeda motor, 
Terima Kasih Sudah Berkunjung

1 comment:

  1. Sands Casino Hotel: Online Casino | Play Slots & Live Casino
    Located in Las Vegas, Sands Casino Hotel offers alluring entertainment, top-notch หาเงินออนไลน์ dining 1xbet korean and exciting gaming action with a new lease of life. 샌즈카지노

    ReplyDelete